TRADISI MELAWAT
Negara Indonesia yang memiliki banyak keberagaman tradisi bahkan hingga kewilayah-wilayah pelosok.
Simelue merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Aceh. Dikabupaten Simelue terdapat
sebuah tradisi Melawat yang sangat khas. Tradisi Melawat menjadi salah satu budaya asli dari kabupaten
Simelue. Yang mana tradisi Melawat masih dilaksanakan hingga sampai saat sekarang ini. Tradisi Melawat merupakan salah satu kegiatan yang diminati oleh seluruh masyarakat Simelue.
Tradisis melawat merupakan tradisi yang berasal dari kabupaten Simelue. Tradisi Melawat adalah suatu
kegiatan berkunjung dari suatu daerah ke daerah atau desa ke desa. Tradisi Melawat bertujuan untuk
mempererat talih silasturahmi, persaudaraan, kekeluargaan antar masyarakat kabupaten Simelue. Tradisi
Melawat menjadi salah satu budayah yang sering dilaksanakan oleh masyarakat kabupaten Simelue.
Tradisi Melawat biasanya dilaksanakan pada saat kapan saja terkecuali pada saat bulan puasa/Ramadan.
Tradisi melawat berasal dari kegiatan manjalang di zaman dahulu manjalang dilaksanakan oleh keluarga
yang dimana dalam keluarga tersebut meliputi seluruh anggota keluarga (keluarga besar). Manjalang
ditujukan kerumah nenek dan kakek atau bisa juga ke rumah saudara. Kegiatan manjalang biasanya
melaksanakan penyembelian kerbau, sapi, kambing atau ayam, yang akan disajikan untuk satu keluarga
besar (makan bersama).
Tradisi Melawat sudah ada sejak zaman nenek moyang jauh sebelum kita ada, bahkan tidak dapat
terhitung kapan melawat mulai dilaksanakan.
"Nafe e Melawat nak daakhuk ne a yuhu deini Manjalang, berangkek amba keluarga heba mi fa foe saudaro,
fa foe tuo boiyak papa boiyak mamak. Inyaen ni lau manga samo samo afe ana melek hen alafungi bioyak
dofongi. Nakdaya nafee, ne a lale,e ati fuli Melawat nak hu sobak masyarakat fa Simelue e ona,e afe
hubungan yu erat, ona,e afe turunan fa satiok banua. Taena inyaen dilaksanakan di Melawat nak karano
mahalek nata fa Simelue e ona e ita fa,akhi”. Jelas Ibu Asmili 40 tahun, Ibu rumah tangga.
“Waktu dulu Melawat itu tidak ada tapi yang ada namanya Manjalang, berangkat satu keluarga besar
kerumah saudara, ke rumah kakak/abangnya ayah atau paman atau pakcik. Begitulah dulu, tapi sekarang
kenapa Melawat itu ada karena masyarakat yang ada di Simelue masih ada hubungan yang erat, masih
ada turunan di setiap tempat. Karena itulah Melawat dilaksanakan karena semua orang di Simelue ini
kita masih saudara”
Jadi sebelum adanya Melawat ada yang namanya Manjalang. Dari manjalang hingga menjadi Melawat
seiring dengan berkembangnya kehidupan dan berjalannya waktu. Manjalang dan Melawat memiliki arti
yang sama dan tutjuan yang sama. Hal yang menjadi pembeda antara kedunya adalah Manjalang
dilaksanakan oleh pihak keluarga besar yang masih memiliki hubungan darah yang erat. Sementara
Melawat dilaksanakan oleh masyarakat desa atau organisasi.
PELAKSANAAN WAKTU MELAWAT
Melawat dilaksanakan oleh satu desa ke desa yang lain.
Sebelum Melawat dilaksanakan musyawarah terlebih dahulu yang diharadiri oleh
seluruh masyarakat desa (pemuda khusus pemuda dan pkk khusus pkk. Dalam
musyawarah tersebut berisi penetapan pengurus rombongan/organisasi, mulai dari
ketua, sektretaris, bendahara, ketua olahraga, ketua seni dan lain lain.
Setelah penanggung jawab sudah terbentuk, kemudian dibahaslah desa apa yang
akan meraka tuju dan kapan Melawat akan dilaksanakan. Setelah keputusan sudah
jelas, maka pengurus yang bertanggung jawab menuliskan dan mengirim surat
permintaan kunjungan kepada desa yang akan dituju.
Setelah pihak tujuan menerimah surat tersebut mereka juga
akan melaksanakan musyawarah tentang diterimah atau tidaknya kunjungan
tersebut. Jika surat permintaan kunjungan tersebut di terimah, maka pengurus kedua
pihak yang yang melaksanakan kegiatan Melawat akan membuat surat perjalanan
yang akan dikirim ke kepala desa tinggal dan tujuan, polres tinggal dan tujuan,
danramil tinggal dan tujuan. Surat perjalanan ini bertujuan agar pihak tersebut
mengetahui bahwa rombongan tersebut sedang melaksanakan kegiatan Melawat.
Pengiriman surat permintaan kunjungan Melawat biasanya
dilaksanakan 1 minggu sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. Agar kunjungan
tersebut tidak terlalu mendadak dan biasanya 1 minggu tersebut dimanfaatkan
untuk berlatih bola volly (bagi pkk/pemudaa) atau bola kaki (bagi pemuda) dan
berlatih menari, untuk dipersembahkan pada saat malam acara.
Pada saat hari keberangkatan, seluruh data dan
perlengkapan sudah tersedia seperti jumlah masyarakat/anggota yang ikut,
peralatan olahraga yang perlu diambil dan kendaraan yang akan digunakan (sepeda
motor/mobil). Jika semua sudah lengkap maka rombongan akan berangkat menuju
desa tujuannya biasanya pada jam 8-9 pagi.
Selfa rita, pengkalungan/penyambutan tamu, 09 Desember 2022
Pada
saat rombongan datang biasanya menjelang siang, rombongan disambut dengan
pengkalungan kepada ketua rombongan, salam-salaman, disambut juga dengan Silek
(silat), dan tari ranup lampuan,pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta kata
kata sambutan dari ketua rombongan yang manampung (menampung) dan
ditutup dengan do,a. Kemudian rombongan yang datang dipersilahkan memasuki
ruang yang di sediakan pada jam 1 atau dzuhur, seluruh anggota rombongan
melaksanakan shalat dan makan bersama, makanan tersebut sudah disediakan oleh
rombongan yang manampung (menampung). kemudian pada jam 3 sore, dilaksanakan
kegiatan olahraga seperti volly, bola kaki, atau kasti.
Susi Setiawati, Lagu Simelue nasib rebana pemuda desa kuta baru, 2023
Kemudiaan
di jam setelah Maghrib rombongan melaksanakan shalat dan makan bersama lagi.
Dan di jam setelah Isya adalah malam resepsi atau acara hiburan (bekibot), yang dipandu
oleh satu atau dua orang MC. Dimulai dari penyambutan kepala desa, ketua
rombongan sekaligus sebagai pembuka acara. Dalam acara tersebut kita bisa
bernyanyi baik sendiri maupun bersama dengan teman-teman. Diselah-sela acara
hiburan tersebut terdapat persembahan tarian dari anak anak cilik dan tarian dari
kedua rombongan itu atau rabana, terdapat juga santunan anak yatim yang dimana
seluruh orang yang hadir di acara hiburan tersebut memberikan uang seikhlasnya.
Lalu dilanjutkan lagi dengan nyanyian hiburan. Acara hiburan tersebut biasanya
selesai paling cepat pada jam 1 pagi dan yang paling lama jam 3 pagi.
Kemudian
pada jam 8 pagi atau jam 9 pagi, dilaksanakan acara pelepasan. Dalam acara
tersebut berisi pembacaan ayat suci Al-Qur,an, kata-kata perpisahan dari
rombongan kunjungan dan biasanya juga disertai nasied rebana dengan syair khas
Simelue. Dan ditutup dengan do’a. Setelah serangkaian acara selesai, rombongan
yang berkunjung akan meninggalkan tempat atau desa yang telah meraka tuju dan
pulang kekampung halaman.
Dalam
acara Melawat tidak lupa pula dengan syari’at Islam, bahwa kali-kali dan
perempuan akan dipisah mulai dari tempat tidur dan makan, jika kendaraannya
menggunakan mobil maka mobil laki laki dan perempuan juga akan dipisah pada
saat Melawat PKK, jika Melawat pemuda maka PKK tidak boleh ikut. Tradisi
melawat masi terus berkembang sampai saat ini, mulai dari organiasasi PKK, Pemuda, sesama club olahraga, maupun organisasi antar sekolah.
Selfa Rita, dokumentasi melawat antar sekolah-club volly putri, 11 Februari 2023
Peran dan manfaat masyarakat Simeulue dalam melestarikan tradisi melawat ini adalah untuk terus mempertahankan, mengaplikasikan, menjaga dan mengembangkan tradisi dan nilai-nilai kebudayaan sehingga dengan melawat dapat memperkuat silaturahmi. Kemudian dengan adanya tradisi melawat kita dapat pengalaman baru, mengetahui segala kekurangan dan kelemahan dalam berorganisasi, menjauhi kita dari perseteruan serta mendapatkan keluarga baru dan yang terpenting mendapatkan ilmu pengetahuan yang belum pernah kita dapatkan.
Mata kuliah Bahasa Indonesia
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Teuku Umar