Jumat, 20 Juni 2025

KISAH "SI PUTIH" DI SIMELUE

 SI PUTIH

Ina inafi da nenek da
Sejarah
AI, Kisah si Putih, 21 Juni 2025

Kabupaten Simelue yang memiliki keindahan alam yang banyak diminati oleh orang-orang dan juga memiliki sejarah yang menarik, seperti sejarah kedatangan agama islam di Simelue oleh Teungku Khalilullah atau kerap di kenal teungku di Ujung. Sejarah tentang Teungku di Ujung tentu diketahui oleh seluruh masyarakat kabupaten Simelue, tapi tahukah kalian bahwa ada sebuah sejarah yang kemungkinan masyarakat kabupaten Simelue tidak banyak tahu yaitu sejarah SI PUTIH (Ina-inafi). Sejarah si Putih juga pernah di populerkan melalui lagu, namun lagu tersebut sudah susah di temukan. Cerita si Putih tersebut akan kita tarik sedikit dari lagu tersebut. Berikut cerita singkat tentang si Putih:

Ada sebuah cerita, yang di ceritakan oleh nenek moyang, di sebuah daerah di kabupaten Simelue tepatnya di desa Ujung Salang, ada sebuah gunung yang memiliki sejarah bahkan sampai saat ini gunung tersebut di beri nama Leuleu Putih (Gunung putih) yang terletak di pesisir pantai. Konon katanya ada seorang putri yang bernama si Putih, si Putih adalah anak dari seorang raja pada saat itu, menurut masyarakat setempat si Putih di lamar oleh seekor Naga dan Ular laut dikenal dengan sebutan Nago afe Galenang. Sang putri terheran-heran dan merasa sedih dengan apa yang sedang terjadi. Konon katanya karena ada kedua Nago dan Galenang yang melamarnya tidak mungkin keduanya ia terima, kemudian di adakanlah saimbara antara Nago dan Galenang tersebut dengan cara mengaduh kekuatan keduanya, yang menang itulah yang akan dipilih oleh si Putih. Kemudian pertarungan  berlangsung, namun ternyata kedua Nago dan Galenang tersebut memiliki ketangguhan yang sama sama kuat dan tak ada yang mau mengalah, sehingga pertarungan terjadi dalam waktu yang sangat lama.

    Melihat pertarungan tersebut si Putih sangat gelisah karena dalam hatinya ia tidak mau dinikahkan oleh Nago dan Galenang tersebut. Sehingga di kemudian hari karena kegelisahannya si Putih melarikan diri jauh dari kerajaan saat pertarungan masih berlangsung ia lari dari keramaian menuju hutan dengan mengikuti sungai yang ia jumpai yang di kenal sekarang adalah Geloa Along (sungai Along). si Putih telah berlari hingga berhari-hari, sehingga si putih sudah berada di tempat yang sangat jauh tepatnya di hulu. 

    Menyadari si Putih telah lari dan tak menepati janjinya serta Nago dengan Galenang yang tak kunjung berhenti bertarung dan tak mau mengalah antara keduanya, membuat Tuhan murka degan perbuatan mereka sehingga datanglah gemuruh dan petir yang sangat dahsyat dengan kilatnya sehingga petir tersebut menyambar Nago dan Galenang tersebut dan berubah menjadi batu, bahkan si Putih pun yang jauh dari tempat tersebut juga menjadi batu. Kisah mereka berakhir karena keserakahan, keegoisan meraka dan ingkar terhadap janjinya.

    Menurut masyarakat setempat batu Putih masih ada dan utuh karena sempat di temukan oleh orang yang mencari rotan (Mono) namun ada yang mengabaikan batu tersebut dan ada juga yang penasaran pada batu tersebut sehingga batu tersebut menyebabkan orang yang mencari rotan tersebut susah untuk pulang bahkan mereka sampai di jemput oleh orang dari desa. Konon katanya batu Putih sekarang sudah berada di dalam sungai (tenggelam).

    Kisa tersebut di ambil dari lagu si putih dan beberapa cerita dari orang orang sekitar. Kebenaran dari Cerita tersebut kembali lagi pada kepercayaan dan keyakinan dari pembaca karena cerita ini adalah Ina-inafi artinya cerita yang kemungkinan benar kemungkinan tidak benar.

Penulis: Selfa Rita
Email: selfarita22gmail.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISAH "SI PUTIH" DI SIMELUE

 SI PUTIH Ina inafi da nenek da Sejarah AI, Kisah si Putih, 21 Juni 2025 Kabupaten Simelue yang memiliki keindahan alam yang banyak diminati...